JEMBATAN BALI MANDARA
Jembatan tol yang menghubungkan Nusa Dua-Bandara Ngurah Rai-Benoa diberi nama Mandara oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Mandara berarti agung atau besar. Jembatan Bali Mandara diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 23 September 2013.
Jembatan Bali Mandara menjadi mahakarya Indonesia karena sepenuhnya dikerjakan oleh putera-puteri Indonesia dan dibiayai oleh dana dari dalam negeri. Disebut sebagai mahakarya karena jalan tol ini berbeda dengan dengan jalan tol lainnya. Tol Mandara dengan total panjang 12,7 km, hanya 2 km dibangun di atas tanah, selebihnya berdiri di atas laut dangkal.
Tol Bali Mandara ini akan memperkuat keberadaan Bandara Internasional Ngurah Rai, mengatasi kemacetan, dan memperkuat kawasan perkotaan di Bali Selatan. Jalan tol ini diperkirakan akan dilintasi 39,000 kendaraan setiap hari.
Proyek jembatan Tol Mandara diselesaikan dalam waktu setahun dengan melibatkan 3.000 pekerja dan menelan blaya Rp 2,485 triliun.
JEMBATAN KELOK SEMBILAN
Berdasarkan catatan sejarah, jalan Kelok 9 dibangun semasa pemerintahan Hindia-Belanda antara tahun 1908-1914. Jalan berkelok dan menanjak sepanjang 300 meter terletak di Jorong Ale Putiah, Nagari Sarilamak, Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Letaknya 30 km sebelah timur dari Kota Payakumbuh menuju Provinsi Riau, dan merupakan bagian dari ruas jalan penghubung Lintas Tengah Sumatera dan Pantal Timur Sumatera.
Jalan berkelok yang bagian jalannya hanya memiliki lebar sekitar 5 meter, berbatasan dengan jurang, dan diapit oleh dua perbukitan di antara dua cagar alam: Cagar Alam Air Putih dan Cagar Alam Harau. Jalan ini setiap hari dilintasi oleh sekitar 10.000 unit kendaraan dan pada saat libur atau perayaan hari besar meningkat 2 sampai 3 kali lipat sejak dibangun pada masa pemerintahan Hindia-Belanda, jalan Kelok 9 nyaris tidak mengalami pelebaran berarti karena terkendala medan. Seiring dengan meningkatnya volume kendaraan yang melintas, kondisi jalan yang sempit dan terjal sering mengakíbatkan kemacetan dan kecelakaan lalu lintas.
Mengatasí persoalan ini, timbul ide untuk membangun jembatan layang, lde tersebut mulai direncanakan pada tahun 2001. Pembangunan jembatan layang Kelok 9 dengan panjang total 964 meter, mulai dikerjakan pada bulan November 2003 dan menelan biaya seluruhnya sebesar Rp 602,55 Milyar.
Jembatan Layang Kelok 9 diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 31 Oktober 2013. Menurut Presiden, Jembatan Kelok 9 tidak hanya indah dari sisi arsitektur tetapi mampu meletakkan bangunan selaras dengan alam sekitar.