Hari Lingkungan Hidup di Indonesia
"Negara Berkembang Kepulauan Kecil (Small Island DevelopingStates-SIDS) dan Perubahan Iklim" menjadi tema dalam Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2014, dengan slogan "Raise your voicem not the sea level". Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa dunia yang saling terkait, tantangan perubahan lingkungan yang dihadapi SIDS menjadi tantangan yang dihadapi oleh semua negara.
Perubahan iklim akibat pemanasan global yang menyebabkan naiknya permukaan air laut mengancam keberadaan kelompok Negara Berkembang Kepulauan Kecil. Melalui tema ini, seluruh negara di dunia diajak untuk berkontribusi dalam menurunkan emisi gas rumah kaca sesuai kemampuannya.
Menyambut Hari Lingkungan Hidup 2014, Kementerian Lingkungan Hidup secara khusus menyikapi tema yang dihadirkan UNEP dengan tema dan logo yang sejalan. Tema "Satukan Langkah, Lindungi Ekosistem Pesisir dari Dampak Perubahan Iklim", divisualkan dengan logo berupa payung. Logo ini merupakan simbol upaya proaktif seluruh masyarakat untuk melindungi dan mempertahankan keseimbangan ekosistem (tanah, air, dan udara) pesisir dari ancaman perubahan iklim dengan mewujudkan ketahanan lingkungan.
Perubahan iklim global berdampak bagi Indonesia, karena posisi geografisnya yang terletak di ekuator; di antara dua benua dan dua samudera, negara dengan jumlah kepulauan terbanyak di dunia yaitu 13.466 pulau (1.659 dihuni, 11.807 tidak dihuni) dan panjang garis pantai sekitar ± 95.181 km. Sebagian besar dari wilayah Indonesia adalah lautan (75,32%), dengan mayoritas adalah pulau kecil dan pulau sangat kecil.
Berkurangnya garis pantai dengan naiknya permukaan laut menyebabkan hulangnya ratusan ribu kilometer persegi daratan di sekitar pesisir pantai. Data tahun 2005-2007 menuniukkan sebanyak 24 pulau tenggelam.
(sumber: Kementerian Lingkungan Hidup)