Dogdog Lojor
Alat musik tradisional dari Banten tersebut diberi nama "dogdog" karena apabila dipukul akan menghasilkan suara "dog". Dogdog biasanya berbentuk panjang (lojor) sehingga diberi nama Dogdog Lojor. Dogdog Lojor terbuat dari batang pohon pinang atau bambu besar dengan panjang sekitar 1,25 meter. Pada salah satu sisinya ditutupi kulit domba atau kambing untuk dipukul.
Terompet Reog
Terompet Reog merupakan alat musik tradisional yang berasal dari Ponorogo Jawa Timur. Alat musik ini biasanya digunakan sebagai pengiring saat pertunjukan Reog Ponorogo. Alat musik ini termasuk dalam jenis alat musik tiup dan terbuat dari kayu. Beberapa modelnya diukir berbentuk kepala naga.
Japen
Merupakan alat musik tradisional dari Kalimantan Tengah yang dimainkan dengan cara dipetik. Alat musik tradisional ini terbuat dari kayu dan memiliki senar. Japen biasanya dimainkan untuk mengiringi kesenian Karungut.
Sampek
Sampek merupakan alat musik tradisional Suku Dayak, Kalimantan Timur. Alat musik ini terbuat dari berbagai jenis kayu. Narmun, yang pating sering dijadikan bahan adalah kayu kapur atau kayu ulin yang dibuat secara tradisional. Proses pembuatan bisa memakan waktu berminggu-minggu. Dibuat dengan 3 senar, 4 senar dan 6 senar. Biasanya sampek akan diukir sesuai dengan keinginan pembuatnya.
Gendang Panjang
Gendang panjang terbuat dari kayu merbau yang keras dan tahan lama ini, kedua sisinya ditutupi kulit. Selalu dimainkan dua buah, yang besar disebut induk dan yang agak kecil bentuknya disebut anak. Gendang anak terbuat dari kulit karmbing sedangkan gendang induk terbuat dari kulit kerbau. Untuk memainkah gendang panjang ini diperlukan keahlian tangan dan jari-jari lincah, kecepatan, dan pandai meningkah menurut irama. Musik ini biasanya digunakan untuk mengiringi silat. Biasanya gendang panjang ini dipukul dengan dua buah rotan.
Cetik
Alat musik yang berasal dari Lampung ini terbuat dari bambu. Semula hanya dikenal sebagai alat musik yang dimainkan untuk mengiringi upacara adat dan penyambutan tamu. Dewasa ini, dengan pengembangan terhadap cara memainkannya, cetik sudah dipelajari di sekolah-sekolah dan menjadi alat musik pengiring tarian bahkan sudah masuk ranah musik kontemporer.
Sasando
Sasando merupakan alat musik tradisional yang berasal dari Pulau Rote Nusa Tenggara Timur. Sasando sendiri berasal dari kata Sari (petik) dan Sando (getar) yang kalau digabungkan memiliki makna bergetar saat dipetik. Sasando dimainkan dengan dua tangan dari arah berlawanan, kiri ke kanan dan kanan ke kiri. Tangan kiri berfungsi memainkan melodi dan bas, sementara tangan kanan bertugas memainkan akord.
Tambur
Tambur merupakan salah satu alat musik yang digunakan pada kesenian tradisonal Suling Tambur. Merupakan seni budaya tradisional khas masyarakat Kepulauan Raja Ampat, Papua Barat. Dimainkan secara berkelompok baik oleh laki-laki maupun perempuan.
Lalove
Lalove atau Lalowe adalah alat musik tradisional yang dimainkan oleh masyarakat suku Kaili di Kabupaten Donggala dan Poso, Sulawesi Tengah. Alat musik berbentuk seperti seruling panjang, ditiup secara vertilkal. Lalove ini terbuat dari bambu atau rotan sepanjang sekitar 1 meter. Pada mulanya Lalove dimainkan untuk upacara penyembuhan yang dilakukan semalam suntuk. Tujuannya adalah untuk memanggil roh yang menyebabkan sakit pada pasien.
Latatou
Latatou adalah alat musik yang terbuat dari bilah kayu. Seorang pemain Latatou biasanya memainkan 3 bilah yang menghasilkan suara yang berbeda setiap bilahnya. Dimainkan dengan cara dipukul. Latatou saat ini masih dimainkan oleh etnis Cia-cia, Sulawesi Tenggara, sebagai alat musik pengiring tarian, silat, atau sebagai pengisi waktu senggang.
Akordeon
Akordeon merupakan alat musik sejenis organ. Pemusik memainkan tombol-tombol akord dengan jari-jari tangan kirinya, sedangkan tangan kanannya memainkan melodi lagu. Beberapa judul lagu khas daerah Sumatera Selatan ini diiringi akordeon, yaitu: Cuk Mak Ilang, Dek Sangke, Gending Sriwijaya, Kabile-bile dan Tari Tanggai.