PENERBITAN PRANGKO SERI KEBANGKITAN INDUSTRI PERTAHANAN
Pertahanan dan keamanan merupakan salah satu aspek fundamental dari suatu negara. Aspek pertahanan secara langsung berpengaruh terhadap keberadaan industri pertahanan. Kebutuhan yang tinggi akan kelengkapan sarana pertahanan adalah peluang bagi pengembangan industri tersebut. Peningkatan anggaran pertahanan Indonesia pada tahun 2015 merupakan stimulan bagi pertumbuhan dan pengembangan industri pertahanan. Saat ini Indonesia memiliki beberapa perusahaan nasional yang berkontribusi terhadap kebutuhan produk pertahanan, serta beberapa produknya dipercaya dan digunakan oleh Negara lain.
1. Panser Anoa
Panser Anoa adalah kendaraan militer lapis baja buatan PT Pindad (Persero). Nama Anoa diambil dari nama hewan Anoa yang hidup di Pulau Sulawesi. Purwarupa panser Anoa pertama kali diperlihatkan ke publik pada ulang tahun ke-61 TNI pada 5 Oktober 2006 di markas besar TNI, Cilangkap Jakarta Timur. Panser Anoa memiliki enam roda allwheel drive dan menggunakan mesin Diesel Turbo Charger Inter Cooler 6 silinder segaris yang mampu menghasilkan tenaga sebesar 320 dk pada 2.300 rpm, Panser Anoa dapat melintasi berbagai macam kondisi jalan termasuk cross country dan dilengkapi dengan peralatan standar seperti kait penarik dan winch.
2. PesawatCN-235
Pesawat CN-235 adalah pesawat angkut jarak sedang dengan dua mesin turbo-prop. Pesawat ini dikembangkan bersama antara Construcciones Aeronáuticas SA (CASA) di Spanyol dan Iindustri Pesawat Penerbangan Nasional (sekarang PT Dirgantara Indonesia) sebagai pesawat terbang regional dan angkut militer. Kerjasama kedua negara dimulai sejak tahun 1980. Pesawat ini mampu menghasilkan tenaga sebesar 1,395 kW (1,850 bhp). Pesawat ini memiliki pintu belakang (ramp door) yang lebar sehingga memudahkan untuk pengangkutan kargo dan terjun payung. Versi militer
pesawat CN-235 digunakan untuk patroli maritim, pengawasan, dan angkut pasukan. Saat ini pesawat CN-235 digunakan oleh lebih dari dua puluh Angkatan Udara di dunia.
3. KRI Banda Aceh 593
KRI Banda Aceh 593 adalah salah satu jenis Kapal Perang Republik Indonesia bertipe Landing Platform Dock (LPD). Kapal ini umumnya dirancang untuk membawa pasukan ke zona pertempuran lewat laut dan memiliki kemampuan membawa kekuatan udara terbatas (biasanya helikopter). KRI Banda Aceh yang dibuat oleh PT Penataran Angkatan Laut (PAL) Indonesia (Persero) di Surabaya dan mulai beroperasi Maret 2011.
Kapal ini memiliki kapasitas angkut tolal sebanyak 344 personel, tiga unit helikopter jenis Mi-2/Bel 412 di deck dan dua di hangar, dua unit Landing Craft Vehicle Personnel (LCVP), tiga unit howitzer dan 21 tank dengan luas Landing Plarform Dock (LPD) 125 meter persegi. Kapal ini dirancang secara khusus untuk mampu dipasang senjata 100 mm dan dilengkapi dengan ruang Combat Information Center (CIC) untuk sistem kendali senjata (Fire Control System) yang memungkinkan kapal mampu melaksanakan self defence dengan komunikasi kapal ke kapal kombatan untuk melindungi pendaratan pasukan dan kendaraan taktis serta tempur untuk pengendalian pendaratan helicopter.