PENERBITAN PRANGKO SERI 50 TAHUN HARI KESAKTIAN PANCASILA
Pancasila adalah ideologi bangsa dan sumber dari segala sumber hukum di Indonesia. Pancasila sebagai ideologi merupakan konsep bersistem yang dlijadikan pedoman dalam pencapaian tujuan bangsa. Pancasila berperan menjadi role model dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pengimplementasian Pancasila dalam kehidupan bernegara pada prosesnya seringkali ditemui hambatan yang berusaha menciderai nilai-nilai luhur Pancasila. Pencideraan Pancasila salah satunya terefleksi dari peristiwa Gerakan 30 September 1965 (G-30-S/PKI). Usaha pencideraan tersebut tidak melemahkan Pancasila sebagai ideologi bangsa, tetapi justru semakin menunjukkan
kesaktian Pancasila. Peristiwa itulah yang menjadi latar belakang peringatan Hari Kesaktian Pancasila.
Sejarah
Peristiwa berdarah G-30-S-PKI dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) yang berkepentingan merubah ideologi Indonesia dari Pancasila menjadi komunis. G-30 S/PKI ditandai dengan dikuasainya Jakarta oleh pasukan pemberontak. Pasukan tersebut kemudian melakukan penculikan dan pembunuhan terhadap enam jenderal senior Angkatan Darat, yaitu Ahmad Yani, D. I. Panjaitan, M. T. Haryono, Soeprapto, S.Parman, dan Sutoyo Siswomiharjo. Jenazah para jenderal dimasukan ke dalam Lubang Buaya. Sejatinya masih terdapat satu jenderal senior yang menjadi target, yaitu Jenderal A. H. Nasution. Beliau selamat dari usaha penculikan tersebut. Keesokan harinya pada
Oktober 1965, Jenderal Soeharto berhasil merebut kembali Jakarta dari pasukan pemberontak.
Gerakan kontra masyarakat Indonesia menentang G-30-S/PKI merupakan pembuktian mengenai kesaktian Pancasila sebagai falsafah bangsa. Ruh Pancasila telah berhasil merasuk kedalam sukma bangsa Indonesia, sehingga bangsa Indonesia dapat segera bertindak terhadap aksi pengingkaran atas sila-sila Pancasila. Kecepatan dalam pemulihan situasi hingga tetap tegaknya Pancasila sebagai dasar negara itulah yang kemudian ditandai sebagai Hari Kesaktian Pancasila, dan diperingati pada 1 Oktober setiap tahunnya.
Nilai-nilai Pancasila
Sila I "Ketuhanan Yang Maha Esa
Indonesia dilandasi oleh rasa percaya kepada Tuhan, sehingga setiap tindakan harus Sesuai norma agama yang dianut dengan saling menghargai antar pemeluk agama
Sila ll "Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab"
Manusia makhluk paling sempurna memiliki akal dan pikiran. Hakikat manusia sebagai makhluk sosial, menempatkan manusia untuk perlu memiliki rasa saling menghargai dan tenggang rasa
Sila III "Persatuan Indonesia
Indonesia adalah negara yang besar dan berkeanekaragaman. Keanekaragaman yang dimiliki justru semakin mempersatukan bangsa, karena Indonesia disatukan dalam satu tanah, satu bangsa dan satu bahasa, Indonesia.
Sila IV "Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan"
Konsekuensi Indonesia sebagai negara demokrasi maka, setiap individu memilki hak untuk mengutarakan aspirasi pendapat. Pendapat diutarakan dengan bermusyawarah untuk mencapai mufakat.
Sila V "Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat lndonesia
Keadilan dari beragam aspek, seperti hukum, sosial, ekonomi, dan politik merupakan hak seluruh rakyat Indonesia.