Cinta puspa dan satwa adalah sikap hati yang cinta walau mengasihi dunia puspa dan satwa, yang nyata dalam pikiran, pendapat, rancangan dan tindakan manusia terhadap dunia hewan dan tumbuhan. Puspa itu sendiri merupakan lingkungan tumbuhan dan satwa merupakan lingkungan hewan. Cinta terhadap puspa dan satwa perlu ditanam dan dikembangkan dalam diri generasi milenial agar tercipta sebuah ekosistem yang baik di lingkungan masyarakat, sehingga ada kehidupan yang seimbang dan masa depan yang lebih baik bagi anak cucu. Dalam rangka peringatan HCPSN 2018, pemerintah menerbitkan flora dan fauna langka yang unik, endemik Indonesia dan tentunya wajib dilindungi karena keberadaannya yang semakin terancam punah.
Sialang (Koompassia excelsa) adalah istilah yang digunakan sebagian besar masyarakat di pulau Sumatera, terutama daerah yang pernah ditinggali oleh suku Sakai, untuk pohon yang digunakan Lebah Madu Hutan (Apis dorsata) bersarang. Di Kalimantan jenis pepohonan ini terkenal sebagai pohon Tapang atau Pohon Lebah, sedangkan anggota masyarakat yang lain sering juga menyebutnya Pohon Kayu Raja.
Pohon Sialang tidak hanya satu jenis saja, melainkan ada berbagai jenis, diantaranya ada Kempas (Koompassia malaccensis), Benuang (Duabanga moluccana) serta beberapa jenis Diptorecarpaceae seperti Kruing (Dipterocarpus elongatus) dan Bangkirai (Shorea laevis). Jenis-jenis pohon tersebut memiliki tinggi sampai 45 m dengan diameter 1-2 m. Daun relatif kecil dengan arsitektur pohon cabang monopodial (Batang pokok yang tidak terbagi). Arah pertumbuhan dahan dari pohon ini, biasanya menuju ke samping dan pada bagian kuncup ujung terkulai ke bawah (plagiotropic).
Pohon Ulin (Eusideroxylon zwageri). selain dikenal sebagai Kayu Besi, Pohon Ulin juga memiliki nama local antara lain Bulian, Bulian Rambai, Onglen (Sumatera Selatan), Belian, Tabulin, Telian, Tulian, dan lron Wood. Ulin yang merupakan tanaman khas Kalimantan tersebut adalah jenis pohon asli Indonesia (|ndigenous Tree Species) yang digolongkan kedalam suku Lauraceae. Tumbuhan langka dengan kategori rentan ini memiliki tinggÌ pada umumnya 30 m, berdiameter setinggi dada 60-150 cm, batang berbentuk lurus tegak serta memiliki cabang yang mendatar.
Perbanyakan Pohon Ulin dapat dilakukan secara generatif melalui biji. Berbuah setiap tahun dan buah masak pada bulan Oktober - Januari. Kayu Ulin kualitasnya sangat baik, sangat kuat dan awet, sehingga banyak digunakan untuk berbagai keperluan, seperti pondasi bangunan di dalam air dan lahan basah, atap rumah (sirap), kusen dan pintu. Kayu Ulin terutama dimanfaatkan sebagai bahan bangunan, seperti konstruksi rumah, jembatan, tiang listrik, dan untuk perkapalan.
Damar (Agathis borneensis) adalah pohon anggota tumbuhan runjung (Gymnospermae) asli Iindonesia. Pohon-pohon ini bercirikan batang yang sangat besar dan percabangannya sedikit atau tidak ada pada beberapa bagian batang di bawah tajuk. Pohon muda biasanya berbentuk kerucut; hanya saat dewasa tajuknya menjadi lebih membulat atau tidak beraturan. Damar menyebar di Maluku hingga Sulawesi, dan
tumbuh secara alami di hutan hujan dataran rendah sampai ketinggian sekitar 1.200 m. Namun di Jawa, tumbuhan ini terutama ditanam di pegunungan. Di Jawa, tumbuhan ini dibudidayakan untuk diambil getah-nya. Getah damar diolah untuk dijadikan kopal.
Resin adalah getah yang keluar tatkala kulit atau kayu damar dilukai. Getah akan mengalir keluar dan membeku setelah kena udara. Lama-kelamaan getah ini akan mengeras dan dapat dipanen; yang lebih dikenal sebagai kopal sadapan. Getah juga diperoleh dari deposit damar yang terbentuk dari luka-luka alami, di atas atau di bawah tanah; jenis yang ini disebut kopal galian.
Secara umum, pohon-pohon tersebut telah memberikan banyak manfaat bagi kehidupan di sekitarnya. Seperti oksigen yang kita hirup…