Tanggal 28 September ditetapkan sebagai Hari Kereta Api Nasional di Indonesia, sekaligus menandai berdirinya Djawatan Kereta Api Republik Indonesia (DKARI). Pada 28 September 1945, saat itulah para pegawai kereta api Indonesia dapat mengambil alih Balai Besar Kereta Api di Bandung dari kuasa kolonial Jepang. Perjalanan panjang perkeretaapian di Indonesia sampai hari ini telah mendorong inovasi-inovasi insan
perkeretaapian untuk memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat Indonesia di bidang transportasi.
Salah satunya dengan konsep RailClinic yang didorong semangat Perusahaan Kereta Api Indonesia (KAl) untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat, khususnya di bidang kesehatan. Proses RailClinic di Bandung dilanjutkan melalui
pengembangan konsep pembuatannya di Balai Yasa Jogjakarta pada Oktober 2015
RailClinic menjadi kebanggaan KAl dan masyarakat karena dapat mewujudkan gagasan untuk menghadirkan kereta kesehatan yang mampu dioperasikan ke semua daerah-daerah terpencil/ pelosok. RailClinic juga sebagai bentuk kontribusi perusahaan dalam kegiatan bakti sosial pengobatan gratis dan edukasi kesehatan serta sosialisasi keselamatan perkeretaapian.
Kehadiran RailClinic tidak hanya dialokasikan di Jawa saja, namun juga di Sumatera dengan penempatan di Sumatera Utara, NAD, Palembang dan Tanjungkarang. Meskipun baru berusia tiga tahun sejak diresmikan pertama kali pada 12 Desember 2015, namun kontribusinya dalam pelayanan kesehatan gratis telah banyak dirasakan oleh masyarakat. RailClinic juga siaga dioperasikan untuk membantu evakuasi bencana alam di daerah yang dilintasi jalur kereta api.
Rangkaian RailClinic terdiri atas 2 kereta. Masing-masing kereta memiliki tata ruang dan jenis pelayanan kesehatan yang berbeda. Secara umum fasilitas pelayanan yang diberikan RailClinic adalah pelayanan kesehatan primer atau pelayanan tingkat pertama, meliputi pelayanan kegawatdaruratan tingkat pertama, ruang monitoring, ruang laboratorium Pelayanan farmasi, pemeriksaan umum, gigi, mata, pemeriksaan ibu hamil
ruang edukasi, pantry, dan toilet ramah lingkungan.
PT KAI (Persero) melalui Perpres 116 Tahun 2015, diubah menjadi Perpres 55 Tahun 2016, ditugaskan melakukan penyelenggaraan pengoperasian Light Rail Transit (LRT) untuk wilayah Sumatera Selatan. KAI juga ditugaskan untuk melakukan perawatan dan pemeliharaan sarana serta prasarananya. Merupakan suatu kebanggaan karena ini menjadi yang pertama dalam pengoperasian LRT di Indonesia.
Pembangunan LRT di Sumatera Selatan dimulai sejak 2015 dan sudah dapat beroprasi sejak 1 Agustus 2018. Selain menghadirkan transportasi massal di wilayah Palembang dan sekitarnya yang sudah mulai padat, LRT tersebut juga hadir utamanya untuk mendukung perhelatan Asian Games XVIII 2018 yang dilaksanakan di kota Jakarta dan Palembang.
Dalam rangka memperingati Hari Kereta Api Nasional tersebut, pemerintah Republik Indonesia menerbitkan prangko seri Perkeretaapiaan di Indonesia dengan menampilkan dua desain meliputi RailClinic dan Light Rail Transit.