Ikan hias adalah jenis ikan yang berhabitat di air tawar maupun di laut yang dipelihara bukan untuk konsumsi melainkan untuk memperindah taman/ruang tamu. Ada banyak sekali jenis ikan hias, mulai dari ukuran kecil hingga besar, serta yang memiliki beragam warna cantik. Biasanya, orang-orang memelihara ikan hias di dalam akuarium yang diletakkan di dalam rumah dengan berbagai bentuk dan ukuran. Namun, ada juga yang memelihara ikan hias di kolam ikan, baik di dalam rumah maupun di luar rumah.
Ikan Cupang kepala ular
Cupang kepala ular (Betta channoides) adalah sejenis ikan cupang dalam grup Albimarginata, dalam perdagangan dikenal sebagai Snakehead Betta. Ikan ini merupakan salah satu cupang alam yang cukup populer karena warnanya yang menarik dan keberadaannya yang mudah didapat. Semaraknya cupang alam dalam percaturan cupang dunia saat ini tidak urung mengangkat nama Betta channoides yang habitat aslinya di Sungai Mahakam dekat Pampang Kalimantan Timur.
Habitat ikan cupang kepala ular ini adalah parit-parit kecil dan rawa-rawa yang tidak terlalu luas di dataran rendah, hidup teritorial dan tergolong ikan yang agresif dalam mempertahankan wilayahnya, arakter defensif ini juga menjadi daya tarik di kalangan pecinta ikan hias. Betta Channoides Jantan memiliki warna yang gelap, tubuh lebih panjang, Sedangkan betina memiliki warna lebih terang, tubuh lebih gemuk dan kepala lebih runcing. Ikan jenis Cupang ini dapat tumbuh hingga 12 cm dengan catatan harus dirawat dengan baik. Seperti suhu air 24–26 Celcius, pH air 6,5–7,5.
Ikan Cupang Alam
Ikan Cupang Alam (Betta imbellis) adalah sejenis cupang dari perairan Indonesia tepatnya di Medan, Sumatera Utara memiliki bentuk tubuh silinder dan memiliki warna tubuh hijau tua atau biru cemerlang, kepalanya berbentuk bulat panjang dan berwarna hitam legam. Sirip insang berwarna hitam transparan. Namun kerap di jumpai sirip insang berwarna merah adapun sirip anal pendek dan berwarna merah dengan ujung berwarna putih, sirip ekor dan perut berwarna merah dan tepi sirip berwarna hijau atau biru.sementara sirip punggung berwarna hijau atau biru dihiasi dengan bercak warna hitam.
Ikan cupang adalah salah satu jenis ikan hias yang mempunyai nilai ekonomis tinggi dan banyak terdapat di pasaran. Betta imbellis Ladiges dan Betta splendens Regan merupakan dua spesies ikan air tawar dari famili Osphronemidae yang masing-masingnya lebih dikenal sebagai cupang alam dan cupang hias. Penilain harga ikan cupang dilihat dari tingkat keindahan ikan cupang tersebut, baik dari bentuk tubuh, warna, dan keunikannya, sehingga perlu dilakukan perkawinan silang dengan tujuan untuk mendapatkan ikan variasi yang unggul serta untuk mendapatkan kombinasi dan corak yang dapat menambahkan keindahan.
Ikan Ringau atau Tigerfish cukup populer di kalangan penghobi ikan hias karena warnanya seperti harimau dan tipe tubuh yang unik. Ikan Ringgau yang dalam bahasa latin dikenal dengan Datnioides microlepis memiliki penampilan yang sangat mencolok dengan tubuh dalam ikan pita vertical berwarna hitam gelap. Ikan ringau memiliki ciri yaitu badan pipih ke samping, memiliki moncong yang runcing, tutup insang berjumlah 13-15 sisik yang berurutan, dan terdapat duri datar pada sudutnya. Sirip berduri agak kuat terutama sirip punggung, panjang duri sirip punggung lebih dari separuh panjang jari-jari lemah sirip punggung, memiliki warna dasar bervariasi dari perak dengan berbagai nuansa perungu dan emas kuning.
Tampilan ikan ini memang cukup tenang dan juga lebih sering bersembunyi dibawah rerimbunan batang pohon, saat diberikan makanan, ikan ringau akan keluar dan langsung menyambarnya.
Ikan Capungan Banggai adalah ikan hias asli Indonesia dan hanya ditemukan di perairan Kab. Banggai, Sulawesi Tengah. karena keunikan dan keendemikan yang dimilikinya, ikan ini memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi. Ikan Capungan Banggai (Pterapogon kauderni) mempunyai ciri-ciri morfologi yaitu tubuhnya berwarna keperakan dan berbentuk pipih dengan ekor terbelah dua, panjang tubuh dari ujung mulut sampai panjang cagak berkisar antara 1,2 – 7,9 cm, terdapat tiga garis hitam pekat menyilang di bagian kepala dan badan mulai dari tepi atas sampai bagian bawah sirip dorsal dan anal, terdapat totol-totol putih pada bagian tubuhnya, sirip punggung relatif panjang dan sirip ekornya membentuk cabang yang dalam, mulutnya lebar sampai melewati garis vertikal pertengahan pupil dan rongga mulut jantan lebih besar dari betina.
Ikan Capungan Banggai hidup bersimbiosis dengan bulu babi (Diadema setosum) yang umumnya terdapat di perairan pantai. Simbiosis dilakukan dengan cara mengupayakan agar garis hitam pekat pada tubuh mereka membaur membentuk garis lurus dengan salah satu duri bulu babi yang bertujuan untuk penyamaran dan perlindungan dari serangan predator. Selain bulu babi, ikan ini juga memiliki tempat perlindungan lain yaitu anemon laut dengan cara memanfaatkan tubuh mereka yang kecil agar dapat menyelinap diantara helaian anemon laut. Ciri-ciri Bioekologi yaitu Ikan Capungan Banggai hidup berkelompok dalam grup antara 4-30 ekor per kelompoknya, lebih sering ditemukan pada kedalaman antara 0,5-2,5 m.
Dikutip dari berbagai sumber