Kawasan Gunung Sewu dikukuhkan menjadi Gunung Sewu UNESCO Global Geopark dalam simposium di Totton City, Jepang, tahun 2015. Hal itu membawa perubahan positif bagi dunia pariwisata dan penelitian di Indonesia. Kawasan ini merupakan daerah perbukitan yang terletak antara Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta, Wonogiri dan Pacitan. Nama Gunung Sewu diambil dari kawasan berbukit-bukit, yang secara etimologi, “bukit” dimaknai sebagai “gunung”, dan “sewu” (Bahasa Jawa) artinya “seribu”, sehingga menjadi “Bukit Seribu” atau Gunung Sewu. Sesuai karakteristik kawasannya yang disusun oleh perbukitan yang diperkirakan berjumlah sekitar 40.000 bukit. Geopark adalah sebuah kawasan dengan fenomena-fenomena geologi yang mengagumkan, dan tidak hanya geologi, tetapi juga arkeologi, ekologi, dan budaya. Geopark adalah konsep pengembangan kawasan untuk menyejahterakan masyarakat lokal berbasis konservasi warisan geologi. Dalam Geopark setidaknya harus terkandung tiga unsur penting yang meliputi: Education, Economic, dan Conservation.
Gua Jomblang merupakan salah satu dari ratusan gua di Gunung Sewu yang terkenal karena keunikan serta keindahan yang tak terbantahkan. Gua ini berlokasi di Kalurahan Pacarejo Kapanewon Semanu, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Gua vertikal yang bertipe collapse doline ini terbentuk akibat proses geologi amblesnya tanah beserta vegetasi yang ada di atasnya ke dasar bumi yang terjadi ribuan tahun lalu dan sampai sekarang masih hidup serta menjadi hutan purba. Runtuhan ini membentuk sinkhole atau sumuran dengan luas mulut gua sekitar 50 meter persegi. Keunikan dari gua ini adalah adanya sungai bawah tanah yang masih satu sistem dengan Kalisuci mengalir dengan deras. Sinar matahari yang menerobos masuk dari Luweng Grubug setinggi 90 meter membentuk satu tiang cahaya, menyinari flowstone yang indah serta kedalaman gua yang gulita. Air yang menetes dari ketinggian turut mempercantik pemandangan di gua ini.
Pulau Jawa bagian selatan memiliki bentang alam karst yang bercirikan tropik yang khas dan unik di dunia. Kawasan karst yang membentang dari bagian selatan Gunungkidul, Pacitan dan Wonogiri inilah yang disebut sebagai Karst Gunung Sewu (Conical Hill Gunung Sewu). Karst Gunung Sewu merupakan aset bertaraf internasional berdasarkan tipologi karst (holokarst-tropik) dan kelas karst (kelas i, ii). Selain keunikan adanya lembah purba, sungai bawah tanah, gua dan potensi sumber daya flora dan faunanya, Kawasan Gunung Sewu juga terkenal dengan panorama dan lanskap formasi sekitar 40.000 bukit kerucut atau conical hill yang sangat eksotik.
Gua Song Gilap terletak di Padukuhan Klumprit, Kalurahan Kenteng Kapanewon Ponjong, Gunungkidul, DIY. Gua horizontal ini memiliki keunikan dengan adanya sumber air, flora dan fauna khas serta istana ornamen batuan karst dalam berbagai bentuk serta stalaktit dan stalaknit yang indah. Gua ini dikembangkan selain sebagai sumber air bagi masyarakat juga sebagai obyek wisata minat khusus
Gunung bagus yang terletak di Kalurahan Giring Kapanewon Paliyan, Gunungkidul, DIY, merupakan salah satu spot terbaik untuk menikmati hamparan lanskap karst Gunung Sewu. Formasi ratusan bukit kerucut yang ditanami pohon jati dan palawija pada musim hujan bak permadani hijau raksasa yang sangat mengagumkan dan memanjakan mata.
Sumber dan Foto: Dinas Pariwisata Gunungkidul dan CIFOR - Center for International Forestry Research)