Geopark Belitong, merupakan geopark nasional Indonesia ke-6 yang masuk ke dalam daftar UNESCO Global Geoparks. Sebelumnya, Indonesia telah berhasil mendaftarkan Kaldera Toba, Batur, Ciletuh, Gunung Sewu, dan Rinjani. Indonesia juga memiliki banyak kekayaan alam dan budaya yang masuk dalam daftar UNESCO, antara lain, sembilan situs warisan budaya dan alam dan 18 cagar biosfer.
Sebanyak 17 geosite yang masuk dalam kawasan Geopark Belitong, yaitu Juru Sebrang, Terong Tourism Village, Kuale Granite Mangrove Forest, Peramun Hill Granite Forest, dan Tanjung Kelayang Trias Granite. Selebihnya, Batu Bedil Trias Granite Rock, Nam Salu Open Pit, Lumut Hill, Batu Pulas Granite Rock, Cendil Heat Forest, Tebat Rasau Cenozoic Swamp, Burung Mandi Cretacious Granidiorite, Siantu Pillow Lava, Tajam Mountain, Baginda Rocks, Punai Beach, dan Garumedang Tektite.
Geosite Pantai Punai terletak di Desa Tanjung Kelumpang, Kecamatan Simpang Pesak Kabupaten Belitung Timur, pantai yang terletak di ujung selatan Pulau Belitung ini merupakan pantai berpasir putih dan berbatu granit. Tidak jauh dari Pantai Punai terdapat Pulau Campang Kemudi, sebuah pulau pasir yang memanjang dengan beberapa singkapan batu granit. Batuan granit yang tersingkap di Pantai Punai termasuk dalam Adamelit Baginde (Jma). Umur absolut Adamelit Baginde menurut penyelidikan Priem et al. 1975 (dalam Baharuddin dan Sidarto, 1995) adalah 160 – 208 juta tahun lalu (Zaman Jura).
Batu garuda adalah bagian dari Geosite Tanjung Kelayang, terletak di ujung timur laut semenanjung Tanjung Kelayang. Batu Garuda merupakan gugusan bongkah – bongkah granit yang memiliki bentuk menyerupai kepala burung garuda, di lokasi ini terdapat daratan berpasir yang akan terlihat pada saat air laut surut. Batu Garuda adalah salah satu singkapan Granit tertua di Pulau Belitung Triassic) yang Umur absolutnya menurut penyelidikan Priem et al. 1975 (dalam Baharuddin dan Sidarto, 1995) 208 – 245 juta (Zaman Trias).
Geosite Open Pit Nam Salu Kelapa Kampit terletak di Kecamatan Kelapa Kampit Kabupaten Belitung Timur, adalah bekas penambangan timah primer terbesar di asia tenggara pada masanya. Kegiatan penambangan timah tersebut dilakukan dengan sistem penambangan terbuka (open pit), yaitu dengan cara membuat lubang besar seperti kawah gunung api dan dilanjutkan secara tertutup (underground mining) dengan membuat terowongan (Tunel) secara horizontal maupun vertikal. Open Pit Nam Salu adalah geosite yang istimewa karena menyuguhkan singkapan batuan tertua yang mendominasi Pulau Belitung yang berumur sekitar 300 juta tahun (Permo Karbon).
Pulau Batu Berlayar adalah bagian dari Geosite Tanjung Kelayang, terletak di sebelah barat daya Pantai Tanjung Kelayang, merupakan sebuah pulau dengan hamparan pasir putih dan bongkah – bongkah granit. Dinamakan Batu Berlayar karena pada pulau ini terdapat beberapa batu granit berdiri tegak memanjang seolah-olah seperti layar. Granit di Pulau Batu Berlayar adalah salah satu singkapan Granit tertua di Pulau Belitung Triassic) yang Umur absolutnya menurut penyelidikan Priem et al. 1975 (dalam Baharuddin dan Sidarto, 1995) 208 – 245 juta (Zaman Trias).