Korupsi merupakan penyalahgunaan kekuasaan publik untuk keuntungan pribadi. Tindak pidana korupsi sangat merugikan perekonomian negara dan menghambat pembangunan nasional, sehingga harus diberantas untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Terdapat berbagai kekuatan yang bisa dijadikan senjata untuk menangkal korupsi, salah satunya dengan menerapkan nilai-nilai yang menjadi landasan kepribadian bangsa sebagai wujud kekuatan suatu bangsa. Nilai-nilai ini digunakan sebagai prinsip dan asas penyelenggaraan pemerintahan serta dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) turut mengangkat nilai-nilai antikorupsi sebagai filosofi dan panduan bagi individu maupun kelompok (organisasi) demi melambangkan negara yang bermartabat.
Visi utama dalam langkah pemberantasan korupsi KPK adalah bersama masyarakat menurunkan tingkat korupsi untuk mewujudkan Indonesia maju. Dalam melaksanakan fungsinya, KPK berpedoman pada lima asas, yang meliputi kepastian hukum, keterbukaan, akuntabilitas, kepentingan umum, dan proporsionalitas. Kelima asas tersebut tidak hanya merepresentasikan tugas dan fungsi pemberantasan korupsi, namun juga mencakup makna dari dasar negara, yaitu Pancasila.
Apabila diuraikan, hal tersebut menciptakan pengembangan karakter positif, khususnya yang berkaitan dengan perilaku antikorupsi. Nilai-nilai antikorupsi ini terdiri atas nilai kejujuran, kemandirian, tanggung jawab, keberanian, kesederhanaan, kepedulian, kedisiplinan, keadilan, dan kerja keras.
Pada dasarnya, sembilan nilai di atas harus berada dalam jangkauan pemahaman masyarakat, menjadi common languages, dan dapat diinternalisasi dalam kehidupan sehari-hari. Selayaknya bahasa sehari-hari, nilai-nilai antikorupsi ini hendaknya ringkas namun merangkum semua pesan penting dalam pembangunan karakter bangsa.
Jujur
Kejujuran merupakan suatu perilaku atau nilai yang mengedepankan kebenaran atau kenyataan, tidak berbuat curang atau tidak berbohong, tidak menipu, mengucapkan dan melakukan yang sebenarnya, tidak menyembunyikan suatu informasi apapun, serta bertindak sesuai dengan kehidupan sosial, norma, dan peraturan yang ditetapkan.
Jujur juga merupakan nilai yang terkandung dan tidak lepas dari integritas. Integritas ini merupakan teladan yang diterapkan yang berasal dari keselarasan antara kata-kata dan perbuatan. Integritas menjadikan seseorang menunaikan peran tanpa beban karena dilakukan dengan apa adanya, jauh dari kepura-puraan, dan kepalsuan. Hal ini merupakan keistimewaan dalam diri setiap orang yang berintegritas. Di mana pun ia berada dan bagaimanapun kondisi yang menekannya, ia tetap hidup konsisten dengan nilai-nilai yang dianutnya.
?
Mandiri
Kemandirian merupakan suatu kemampuan seseorang untuk bertindak sendiri tanpa bergantung pada orang lain. Ini juga berarti dapat mengambil solusi berdasarkan kemauan dan mampu mempertanggungjawabkan tingkah lakunya. Kemandirian juga dapat diartikan gambaran tindakan yang bebas dari pengaruh orang lain. Kebebasan yang dimaksud merujuk pada kebebasan dalam mengerjakan sesuatu tanpa mengharapkan bantuan dari orang lain, bahkan dapat membuat keputusan berdasarkan keyakinan sendiri dibandingkan mengikuti pilihan orang lain.
Tanggung Jawab
Tanggung jawab merupakan suatu perilaku seseorang untuk menanggung segala sesuatu atas perbuatan dan kewenangan yang melekat pada dirinya. Ini juga berarti ia melakukan kewajiban dan tugas secara sadar serta siap menanggung segala risikonya dengan sungguh-sungguh.
Selain itu, tanggung jawab juga dapat didefinisikan sebagai keberanian untuk memastikan akibat atas suatu perbuatan yang dilakukannya, baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Jika dari perbuatan yang dilakukan tersebut mendapatkan tuntutan sanksi, maka ia tentu mau menerimanya dengan penuh kerelaan.
Berani
Keberanian merupakan emosional yang melibatkan keinginan seseorang untuk bertindak mencapai tujuan dalam menghadapi lawan, baik eksternal maupun internal. Sikap berani berarti mempunyai hati yang mantap dan rasa percaya diri yang besar dalam menghadapi bahaya, kesulitan, dan sebagainya. Keberanian moral pada seseorang bisa juga berarti bertindak benar dan tegas dalam menghadapi pertentangan atau perlawanan.
Keberanian juga akan membantu seseorang menghormati diri sendiri agar dapat bertahan dalam berbagai tekanan lingkungan untuk melakukan sesuatu yang membahayakan keselamatan mereka.
Sederhana
Kesederhanaan (humility) mengarahkan individu untuk menahan diri sebelum melakukan sesuatu hal tanpa berpikir terlebih dahulu, sehingga individu tersebut dapat terhindar dari akibat buruk yang mungkin terjadi di kemudian hari. Seseorang yang berusaha menjaga keseimbangan hidup dan mengerti titik kecukupan diri juga termasuk dalam kesederhanaan.
Selain itu, kesederhanaan juga berarti tidak melakukan perbuatan yang berlebihan dan mampu menentukan prioritas yang lebih utama. Seseorang dengan sikap humility yang tinggi akan memiliki keunggulan karena tidak mudah dimanfaatkan oleh orang lain.
Peduli
Kepedulian merupakan perilaku aktif, mengajak, maupun mengingatkan orang lain dalam mengatasi suatu masalah. Peduli adalah kemauan seseorang untuk melibatkan diri dalam kondisi yang terjadi di sekitarnya.
Orang yang peduli umumnya memiliki rasa empati yang tinggi pada orang lain, yakni memiliki sopan santun, toleran terhadap perbedaan, tidak menyakiti dan tidak merendahkan orang lain, serta mau mendengar dan berbagi. Banyak nilai yang merupakan bagian dari kepedulian, seperti kebaikan, kedermawanan, perhatian, membantu, dan rasa kasihan.
Disiplin
Kedisiplinan merupakan sikap patuh akan aturan yang berlaku maupun prinsip yang dipercaya menjadi tanggung jawabnya. Disiplin membentuk seseorang agar mampu mengendalikan diri sesuai dengan norma, sehingga mampu menghindari hal buruk serta mengerjakan dan mengejar hal-hal positif dalam kadar yang sesuai.
Disiplin juga berarti membentuk diri untuk tidak mudah puas terhadap apa yang diraih, dengan mengembangkan kemampuan bekerja dan manajemen waktu untuk menghasilkan sesuatu yang berarti bagi kehidupan.
Adil
Adil memiliki arti meletakkan sesuatu pada tempatnya, yang bisa diartikan juga tidak berat sebelah. Berlaku adil dapat berarti tidak berlaku sewenang-wenang dan tidak memihak kecuali pada kebenaran.
Sikap adil merupakan hubungan interpersonal yang berkaitan dengan interaksi antara individu dan masyarakat. Perilaku ini dilakukan dengan menjalin hubungan baik dengan semua orang tanpa memandang ras, suku, agama, dan golongan (tidak diskriminatif).
Individu yang adil akan memperlakukan orang lain secara sama, tidak membeda-bedakan, dan tidak membiarkan perasaannya memengaruhi pandangan terhadap orang lain, sehingga Ia memberi kesempatan yang sama kepada setiap orang untuk berusaha serta menerapkan sanksi yang sama pula sesuai dengan kesalahannya.
Kerja Keras
Kerja keras merupakan perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan guna menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya. Kerja keras juga dapat didefinisikan sebagai sifat seseorang yang memiliki kemauan keras dalam berusaha mencapai tujuan dengan maksud mengarah pada kebaikan atau kemaslahatan manusia dan lingkungan.
Salah satu tanda dari kerja keras adalah pantang menyerah. Pantang menyerah dapat diartikan sebagai usaha menyelesaikan kegiatan atau tugas secara optimal, yang ditandai dengan menyelesaikan tugas dalam batas waktu yang ditargetkan, menggunakan segala kemampuan atau daya untuk mencapai sasaran, dan berusaha mencari berbagai alternatif pemecahan ketika menemui hambatan.