Prangko Seri Joint Issue of Stamp Indonesia-Mexico
MACAN DAHAN KALIMANTAN
Macan Dahan Kalimantan (Neofelis diardi borneensis), merupakan satwa endemik pulau Kalimantan. Penamaan ini erat kaitannya dengan bulunya berwarna kelabu kecoklatan dengan motif seperti awan dan totol-totol hitam. Badan hewan ini tidak terlalu besar, dengan panjang sekitar 95 cm dengan berat badan tidak lebih dari 25 kg. Ukuran tubuhnya lebih kecil dari pada Harimau Sumatera maupun Macan Tutul, bahkan hanya seukuran anjing.
Ukuran tubuhnya yang kecil dan ringan membuat macan ini mempunyai gerakan yang lincah di atas pohon dan lebih sering menghabiskan waktu di atas pohon. Ekornya yang panjang menjadi penyeimbang gerakan tubuhnya. Kakinya yang pendek kekar serta berkuku tajam membuat binatang ini mampu berkeliaran di atas pohon. Bahkan dengan kepala di bawah sekalipun ketika menuruni pohon. Predator ini memiliki taring hingga mencapai panjang 2 inci. Gigi taring ini jauh lebih panjang dari kucing besar lainnya seperti Singa, Macan Tutul, maupun Harimau.
Macan Dahan Kalimantan merupakan binatang nokturnal yang biasa melakukan perburuan di malam hari. Mangsanya meliputi aneka satwa liar mulai dari kera, rusa, ular, bekantan dan mamalia kecil lainnya. Habitatnya mulai dari hutan pantai, rawa-rawa hingga pegunungan dengan ketinggian mencapai 3000 meter di atas permukaan laut. Macan ini menghuni hutan-hutan dengan pepohonan yang lebat dan menjauhi daerah pemukiman manusia.
JAGUAR MEKSIKO
Jaguar Meksiko (Panthera onca) adalah kucing besar dan satu-satunya spesies Panthera yang ditemukan di Amerika. Jaguar ini termasuk kucing besar ketiga terbesar setelah harimau dan singa, dan terbesar di belahan bumi bagian barat. Keberadaan jaguar ini memanjang dari Amerika Serikat bagian selatan dan Meksiko, sebagian besar Amerika Tengah dan Selatan ke Paraguay dan Argentina bagian utara. Secara fisik, binatang ini sangat menyerupai macan tutul, meskipun biasanya lebih besar dan lebih kokoh. Perilaku dan karakteristik habitatnya lebih dekat kepada harimau. Meskipun hutan hujan lebat adalah habitat yang disukainya, jaguar biasa mendiami di berbagai wilayah berhutan maupun terbuka.
Sebagian besar jaguar adalah predator soliter, oportunistik, dan penyerang tiba-tiba di puncak rantai makanan. Predator ini merupakan spesies kunci yang memainkan peran penting dalam menstabilkan ekosistem dan mengatur populasi hewan yang diburunya. Jaguar memiliki gigitan yang sangat kuat, bahkan relatif dibandingkan kucing besar lainnya. Hal ini memungkinkan untuk menembus cangkang keras reptil dan menjadi cara membunuh yang tidak biasa, menggigit langsung melalui tengkorak mangsa antara telinga untuk memberikan gigitan fatal bagi otak.
Jaguar íni adalah spesies terancam punah yang jumlahnya makin menurun. Ancaman yang dihadapi termasuk kehilangan dan fragmentasi habitat. Sementara perdagangan internasional atas binatang ini atau bagiannya adalah dilarang. aguar masih sering dibunuh oleh manusia, khususnya ketika mengganggu peternak dan petani di Amerika Selatan. Meskipun berkurang, penyebaran binatang ini masih besar, Mengingat distribusi historisnya, jaguar sangat menonjol dalam mitologi berbagai budaya Amerika asli, termasuk yang dari Maya dan Aztec.