Alat Musik Tradisional
GAMBUS-RIAU
Alat musik petik seperti mandolin ini sebenarnya berasal dari Arabia. Asal mula masuknya musik dan alat musik gambus ke daerah-daerah di Indonesia, bersamaan dengan masuknya pengaruh Islam ke daerah yang bersangkutan, sehingga warna musiknya pun bernafaskan Islam dengan syair berbahasa Arab. Dalam perkembangannya, musik gambus juga diperkaya dengan syair berbahasa Melayu dan India di samping juga membawakan lagu-lagu daerah dengan berbagai ragam variasi.
SERUNE KALEE-NANGROEACEH DARUSSALAM
Alat musik ini sangat populer di daerah Pidie, Aceh Utara, Aceh Besar dan Aceh Barat. Serune Kalee dimainkan bersamaan dengan Rapai dan Geundrang pada acara-acara hiburan, tarian, penyambutan tamu kehormatan. Bahan dasar pembuatan Serune Kalee ini berupa kayu, kuningan dan tembaga.
Serune Kalee berpasangan dengan Geundrang dan Rapai. Ketiga alat musik tersebut merupakan suatu perangkat alat musik warisan adat dan Budaya Aceh dari semenjakjayanya kerajaan Aceh Darussalam sampai sekarang.
FU-MALUKU
Alat musik tiup ini terbuat dari cangkang kerang atau siput laut. Cangkang kerang atau masyarakat setempat biasa menyebutnya dengan "kulit bia", yang biasa digunakansebagai fu adalah kerang/bia taratol, tahuri, capeu dan lemon.
CELEMPUNG-JAWA BARAT
Celempung merupakan alat musik yang terbuat dari bambu dengan memanfaatkan gelombang resonansi yang ada dalam ruas batang bambu. Suara yang dihasilkan mirip gendang. Alat pemukulnya terbuat dari bahan bambu atau kayu yang ujungnya diberi kain atau benda tipis agaf menghasitkan suara nyaring. Cara memainkan alat musik ini adalah dengan dipukul namun pemainnya dapat mengolah suara yang dihasilkan dengan cara mengatur besar kecilnya udara yang keluar dari bungbung (badan) celempung. Suara celempung bisa bermacam-macam tergantung kepada kepintaran si pemain musik.
CENGCENG-BALI
Alat musik sejenis simbal ini disebut Ceng ceng. Alat ini merupakan instrumen khas dari gamelan Baliyangmembedakan dengan gamelan dari Jawa, suaranya memberikan efek yang lebih dinamis.
Ceng-ceng Balí terbuat dari kayu nangka dan tembaga, terdiri atas 6 (enam) buah logam bundar bagian bawah dan 2 (dua) logam bundar bagian atas. Cara memainkan alat musik tradisional Bali ini adalah dengan cara memukuikan" bagian tembaga bundar yang atas (berjumbai merah) ke bagian termbaga bundar bawah yang menghadap atas. Ceng-ceng Bali dibuat dengan bentuk kura-kura karena, menurut kebudayaan Bali, kura-kura mistis ini memüiki nilai magis yaitu menyeimbangkan dunia di atas punggungnya.
KOLLATUNG-KALIMANTAN BARAT
Kollatung (Uut Danum) merupakan alat musik pukul yang terbuat dari kuningan, merupakan alat musik yang multifungsi baik sebagai mas kawin, sebagai dudukan simbol semangat dalam pernikahan maupun sebagai bahan pembayaran dalam hukum adat.
CALONG-SULAWESI BARAT
Alat musik pukul ini bertbahan dasar buah kelapa dan bambu. Biasanya alat musik ini dimainkan secara solo, tetapi dalam perkembangannya mengalami kemajuan dan dapat dimainkan secara massal. Bahkan alat musik inipun mulai dikolaborasikan dengan beberapa alat musik lainnya. Calong tidak jarang juga diusung ke atas panggung pementasan musik secara kolaboratif.
TAMBUA-SUMATERA BARAT
Tambua terbuat dari potongan kayu bulat yang dilubangi. Alat kesenian ini biasanya dipakai untuk melambangkan sukacita dan biasa dipakai pada acara pesta pernikahan, penyambutan tamu-tamu istimewa. Tambua atau Gendang ini biasanya berukuran panjang 60-70 Cm dengan diameter 40-50 cm, dengan ketebalan lingkarannya 1-1,5 cm. Pada kedua sisinya diberi kulit kambing yang telah dikeringkan dan dikencangkan mengunakan tali yang ikatannya pun dibuat
menarik. Tambua dicat sesuai dengan ukiran khas Minangkabau atau daerah Tambua itu berasal.
SITER-JAWA TENGAH
Siter adalah alat musik petik di dalam gamelan Jawa. Ada hubungannya juga dengan kecapi di gamelan Sunda. Siter memiliki 11-13 pasang senar. Ciri khasnya satu senar disetel nada pelog dan senar lainnya dengan nada siendro.
Umumnya siter memiliki panjang sekitar 30 cm. Siter dimainkan sebagai salah satu dari alat musik yang dimainkan bersama. Senar siter dimainkan dengan ibu jari, sedangkan jari lain digunakan untuk menahan getåran ketika senar lain dipetik.
TIFA-PAPUA
Tifa mirip seperti gendang, cara memainkannya adalah dengan dipukul. Terbuat dari sebatang kayu yang dihilangkan isinya dan pada salah satu sisi ujungnya ditutupi, dan biasanya digunakan kulit rusa yang telah dikeringkan untuk menghasilkan suara yang bagus dan indah. Bentuknyapun dibuat dengan ukiran. Tiap suku di Papua memiliki tifa dengan ciri khasnya masing-masing. Tifa biasanya dimainkan untuk mengiringi tarian tradisional, tarian perang, dan digunakan pada acara-acara tertentu seperti upacara-upacara adat maupun acara-acara penting lainnya.
PALOPALO-GORONTALO
Atat musik Polopalo adalah alat musik yang bahan dasarnya terbuat dari bambu, bentuknya menyerupai garputala dan teknik memainkannya dengan memukulkan ke lutut. Pada perkembangannya, Polopalo mendapatkan beberapa penyempurrnaan, salah satunya adalah kini Polopalo dibuatkan sebuah pemukul dari kayu yang dilapisi karet agar mempermudah dan membantu dalam proses memainkannya. Hal ini dilakukan selain untuk tidak membuat sakit bagan anggota tubuh yang dipukul, juga membuat Polopalo tersebut berbunyi lebih nyaring.