Hubungan Indonesia dan Serbia telah terjalin dalam semangat persahabatan yang hangat, didasarkan pada rasa saling menghargai budaya, sejarah, dan nilai-nilai yang membentuk identitas kedua bangsa. Seiring berkembangnya kerja sama bilateral di berbagai bidang, kedua negara terus mencari cara untuk mempererat hubungan tersebut melalui kegiatan yang kreatif, bermakna, dan dapat menjadi simbol persatuan lintas budaya. Salah satu bentuk kerja sama yang paling menarik dan bernilai simbolis adalah penerbitan prangko bersama, sebuah medium kecil namun sarat makna yang telah lama digunakan untuk memperkenalkan kekayaan budaya kepada dunia.
Dalam penerbitan prangko bersama Indonesia–Serbia ini, Indonesia menampilkan kekayaan budaya dari Sumatera Utara, yaitu pakaian tradisional Batak dan Rumah Bolon. Pakaian tradisional Batak merepresentasikan identitas masyarakat Batak yang penuh semangat, warna, serta nilai-nilai adat yang kuat. Kain ulos yang menjadi bagian penting dari busana ini tidak hanya berfungsi sebagai pakaian, tetapi juga memiliki posisi sakral dalam kehidupan masyarakatnya. Sementara itu, Rumah Bolon rumah adat kebanggaan Sumatera Utara menggambarkan arsitektur tradisional yang megah, penuh simbol, dan mencerminkan kehangatan kehidupan komunal suku Batak.
Serbia, dalam kerja sama ini, menghadirkan pakaian tradisional dari dua wilayah bersejarah: pria dari Šumadija dan wanita dari Srem. Busana tradisional Šumadija mencerminkan karakter masyarakatnya yang sederhana namun tegas, dengan detil bordir dan warna khas yang mewakili kearifan lokal. Sebaliknya, pakaian wanita dari Srem menampilkan keanggunan dan kelembutan budaya Serbia, kaya hiasan serta warna-warna yang mencerminkan keramahtamahan masyarakatnya. Selain busana tradisional, Serbia juga memperkenalkan rumah tradisional Sirogojno, sebuah contoh arsitektur kayu yang merepresentasikan kehidupan pedesaan di pegunungan Zlatibor, menghadirkan kesan hangat, alami, dan penuh nilai sejarah.
Kolaborasi kedua negara dalam penerbitan prangko bersama ini menjadi simbol persahabatan yang tidak hanya bersifat diplomatik, tetapi juga budaya. Prangko-prangko ini mengajak masyarakat Indonesia dan Serbia serta dunia untuk saling mengenal, memahami, dan merayakan kekayaan tradisi masing-masing. Prangko bersama Indonesia-Serbia ini akan resmi diterbitkan pada 11 Desember 2025.