Tahun Baru Imlek
Tahun Baru Imlek merupakan festival terpenting bagi keturunan Tionghoa di Indonesia maupun di berbagai belahan dunia. Festival tersebut merayakan datangnya hari pertama di bulan pertama berdasarkan kalender China, sekaligus merayakan datangnya musim semi. Di Indonesia, Tahun Baru Imlek merupakan hari libur nasional.
Tahun Baru Imlek tahun 2013 jatuh pada tanggal 10 Februari 2013 yang dilambangkan dengan Shio Ular dengan unsur air. Untuk menyambut Tahun Baru Imlek 2564, diterbitkan prangko denganobjek ular dan unsur air, yaitu:
Naja sputatrix
Ular kobra Indonesia atau dikenal dengan nama lokal Ular Sendok Jawa, termasuk ke dalam jenis ular yang berbisa tinggi dengan jenis bisa neurotoxin. Naja sputatrix tersebar di pulau Jawa, Bali, Lombok, Sumbawa, Komodo hingga Flores. Ular dengan panjang maksimal 2 meter ini mampu menyemprotkan bisa yang diarahkan ke mata. Variasi warna tiap daerah dapat berbeda-beda. Di daerah Jawa bagian barat berwarna hitam, kecoklatan hingga kekuningan di Jawa Timur dan Nusa Tenggara. Habitat ular ini biasanya di tempat yang lembab namun hangat seperti di bawah pohon bambu bahkan sesekali sering terlihat di dekat perairan/sungai. Walaupun bukan termasuk ke dalam spesies yang terancam punah, namun jumlah spesies ini setiap tahunnya semakin berkurang akibat perdagangan kulit ular dan sebagai hewan peliharaan.
Dewa Ruci
Kisah Dewa Ruci yang merupakan cerita asli wayang Jawa, berrmula ketika Bima diperintahkan oleh gurunya, Resi Durna, untuk menemukan air suci Prawitasari supaya hidupnya benar-benar tentram, Air suci Prawitasari adalah inti dari ilmu spiritualitas manusia. Setelah berbagai upaya dilakukan akhirnya Bima menyadari bahwa air suci Prawitasari berada di dasar samudera. Tanpa ragu Bima masuk ke dalam samudera. Namun di dalam samudera Bima harus berhadapan dengan seekor ular laut raksasa yang melambangkan sifat-sifat jahat yang harus dilawan.
Sesudah Bima berhasil menyingkirkan semua hambatan, Bima bertemu dengan dewa mungil yang bercahaya terang tetapi tidak menyilaukan. Dewa mungil yang memilikirupa mirip dengan Bima tersebut bernama Dewa Suksma Ruci. Dewa Ruci dapat menjelaskan asal keturunan Bima dan menyebut sanak saudaranya. Lagi pula Dewa Ruci tahu maksud kedatangan Bima di pusat dasar samudera. Dewa Ruci memberi nasihat, orang jangan pergi bila tidak tahu tempat yang akan ditujunya. Jangan makan bila belum tahu rasa makanan yang akan dimakannya.
Jangan mengenakan pakaian bila belum tahu nama pakaian yang akan dikenakannya. Barang siapa tidak tahu, bertanyalah kepada orang yang telah tahu. Bima merasa hina, lalu minta berguru kepada Dewa Ruci.
Naga Seba
Naga Seba merupakan motif batik yang menggambarkan naga (ular) dan burung (sayap). Motif Naga Seba merupakan motif batik Keratonan yang dipengaruhi oleh Hindu dan Islam. Seperti halnya Kereta Singa Barong dan Paksi Naga Liman, Naga Seba memadukan objek ular dan sayap sebagai salah satu lambang Kesultanan Cirebon. Lukisan Kaca Tradisional khas Cirebon sering menggunakan tema Naga Seba untuk obyek lukisannya.